Pemasaran produk dari produsen mikro kecil awalnya dilaksanakan oleh unit usaha PasarBeta sebuah unit Usaha Sosial atau Bisnis Sosial (Social Business) dari Koperasi KOBETA (Koperasi Benih Kita Indonesia) yang fokus tujuannya membangkitkan kembali ekonomi rakyat baik di hulu (produsen mikro kecil) maupun di hilir (warung/toko rakyat kecil), terutama setelah terdampak krisis ekonomi akibat pandemi. Untuk tujuan tersebut PasarBeta menggabungkan 2 model bisnis, yaitu mengembangkan jaringan warung/toko rakyat dan membantu pemasaran bagi produsen mikro kecil, termasuk petani, nelayan dan aneka produk kebutuhan masyarakat. Dengan kata lain, PasarBeta adalah awal dari Koperasi KOBETA mengembangkan model bisnis yang menggabungkan hulu dan hilir.
Pada periode September 2020 – September 2021, yang dilaksanakan oleh unit usaha PasarBeta adalah:
1. Menjadi pemasok barang dagangan yang dibutuhkan warung/toko rakyat untuk membantu mereka bangkit kembali dari dampak krisis akibat pandemi, strategi yang dilakukan:
– Mengaktifkan Tim “canvassing” PasarBeta untuk mendatangi dan mendata warung/toko yang memerlukan bantuan suplai barang dagangan;
– Memberi layanan bebas ongkos kirim;
– Memberi layanan bayar tunda sampai 10 hari.
2. Membantu memasarkan produk-produk dari produsen mikro kecil, dengan strategi:
– PasarBeta membantu mempromosikan, mendistribusikan dan memasarkan produk melalui jaringan warung pelanggan PasarBeta.
– PasarBeta melakukan promosi dan pemasaran melalui digital/sosmed langsung ke konsumen.
Business Model PasarBeta pada periode awal sebagai upaya membantu membangkitkan warung/toko rakyat dan produsen mikro adalah seperti berikut ini:
Aktifitas dan Performa PasarBeta pada Setahun Pertama
Penyesuaian Business Model PasarBeta
Selama setahun pertama pengaktifan business model PasarBeta tersebut di atas tercatat Koperasi KOBETA telah membantu lebih dari 100 warung/toko rakyat untuk bangkit kembali, mengingat warung/toko mereka sudah hampir bangkrut padahal sumber penghasilan utama keluarga. PasarBeta secara keseluruhan telah menyentuh sekitar 300 warung/toko rakyat yang masuk dalam database (artinya sudah pernah setidaknya belanja ke PasarBeta sekali).
Setelah berjalan setahun, Koperasi KOBETA mengubah business modelnya berkonsentrasi pada pengembangan integrasi hulu – hilir untuk produk buah-buahan Indonesia dan produk-produk tertentu yang diproduksi produsen mikro kecil. Koperasi KOBETA melaksanakan seleksi dan kurasi untuk produk-produk yang akan dibantu pemasarannya, dan melaksanakan pembelian ke produsen. Koperasi KOBETA fokus pada konsolidasi dan peningkatan kapasitas produsen (hulu), dan bekerjasama dengan Badiba Badibu sebagai pelaksana pemasaran dan penjualan ke pembeli akhir (end buyer).