(Dewi Hutabarat)
Banyak dari mereka yang menikmati enak-bangetnya apokat dan nangka #BadibaBadibu berkomentar: nanti bijinya mau kutanam, atau, mau dong bijinya untuk kutanam. Tentu, harapannya: nanam bijinya sehingga akan dapat pohon dengan buah serupa seperti yang dimakan tadi.
Akan tetapi, yang terjadi sebetulnya malah “sebaliknya”, menanam dari biji akan “memastikan” keragaman sifat buah2an akan muncul dari proses tanam biji ini. Lhooo.. kok??
Jadi kalau kita menanam dari biji, yang tumbuh nanti bisa beranekaragam sifat karakter buahnya, bisa mirip bisa beda sama sekali dari sifat karakter buah yang asal biji. Sebab setiap biji mengandung “oplosan gen” dari “pohon induk” yang berbeda2. Semua buah yang ada di 1 pohon sesungguhnya “individu” yang beda2 satu dengan yang lain, hanya mirip banget, bagaikan kembar identik. Jadi biji dari buah2 yang berbeda di satu pohon yg sama membawa “oplosan gen”nya masing2.
Nah nanti waktu dia berkembang jadi pohon, berbunga, dst proses berbuah ini pun juga ada aneka macam bentuk kejadian pembuahan yang bisa membuat buah di satu pohon membawa sifat2nya masing2 yang beda2 dengan “sodara2″nya di pohon yg sama.
Trus kalau mau dapat buah yang “kembar identik” dengan yang tadi dimakan gimana dong caranya? Ada aneka teknik seperti cangkok, sambung pucuk dll, yg intinya adalah teknik “mengcopy pohon” agar di pohon yang baru akan dihasilkan “sodara2 kembar identik” seperti di pohon asalnya.
Inilah kunci keragaman kekayaan buah2 kita, kekayaan tak terkira tiada duanya di bumi Indonesia yang punya keragaman iklim, keragaman kesuburan dan karakter unsur hara lahan, sampai keragaman serangga, dan lain2nya. Surga!!!
Jadi jangan puas dengan makan hanya jenis tertentu buah tertentu… mumpung orang Indonesia, mumpung tinggal di indonesia, nikmati keragaman buah2 kita bagai ilustrasi Sultan di buku2 dongeng 1001 malam yang di mejanya berlimpah macem2 buah2an… yakan?
Sebab INDONESIA kaan KAYAAAA!!
Ps. Liat potonya sampe yang terakhir ya 
