(Dewi Hutabarat)
Ada banyak sekali pelatihan produksi, pelatihan pembukuan, bimbingan teknis aneka rupa, sampai ke ngajak pameran di sana sini, sebagai bentuk dari program2 “Pendampingan Usaha” atau “Pembinaan Usaha”. Tetapi banyak pula yang ujung dari program2 ini tidak berlanjut berkembangnya usaha produksi. Biasanya persoalannya satu: PEMASARAN.
Tapi pemasaran bukan sekedar menjual, bukan? Dalam soal pemasaran ini, ada soal2 mendasar seperti: menentukan market yang sesuai, termasuk konsekuensinya seperti strategi harga, kemasan dll, lalu memperhitungkan area pasar yang bisa dijangkau oleh produk, strategi distribusi, promosi, mekanisme penjualan, dan seterusnya.
Belum lagi bagi produsen sendiri ada soal menjaga standard kualitas produksi, lalu pengembangan produk, perijinan, dll, yang SEIRING dengan proses berkembangnya PEMASARAN.
Nyaris tidak mungkin usaha mikro kecil, apalagi yang baru2 mulai, harus menghadapi sendiri “kelanjutan” setelah pelatihan2 dan pameran2.
Maka “formula” pendampingan usaha yang mestinya bisa efektif adalah BERPROSES USAHA bersama-sama. Kita menjadi pemasar produk2 mereka, dengan KESEDIAAN BERPROSES BERSAMA.
Tantangan terberat tentunya adalah RISIKO RUGI yang luar biasa besar dalam “proses bersama” ini, apalagi ketika kita sebagai pemasar juga sama2 usaha mikro kecil. Sekalipun seleksi dan kurasi juga dilaksanakan tapi tantangan tetap ada di setiap langkah demi langkah.
Koperasi KOBETA bahu membahu dengan Badiba Badibu, berbagi risiko ini. Dan berharap khalayak kawan2 konsumen juga berkenan mendukung proses saling menguatkan di antara produsen mikro kecil. Produk rakyat, untuk memenuhi selera dan kebutuhan sesama rakyat. —Selengkapnya…
Sumber:
https://web.facebook.com/dewi.hutabarat/posts/10224265656461885