Indonesia adalah salah satu negara terkaya keanekaragaman hayati dan budaya, termasuk dalam pertanian dan tanaman untuk kebutuhan pangan dan sandang. Sayangnya saat ini keanekaragaman hayati di Indonesia terancam kepunahan. Terutama dalam hal keanekaragaman hayati tanaman pangan, kepunahan besar-besaran selama puluhan tahun terakhir terjadi akibat dari industrialisasi pertanian, dan ketika budaya bertani yang sangat beragam juga tergeser dengan pola pertanian yang makin bersentuhan dengan industri.
Krisis keanekaragaman hayati pangan ditandai dengan makin sulitnya menemukan kembali aneka benih-benih “lokal” atau benih warisan turun temurun atau heirloom seeds di tiap-tiap lokalan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Bahan pangan cenderung seragam, dan benih-benih “lokal” tidak lagi ditanam untuk menjadi bahan pangan. Kalaupun ada, tinggal sisa-sisa benih yang ditanam oleh orang-orang tua di desa-desa yang relatif terpencil.
Padahal keanekaragaman hayati adalah kunci bagi peradaban manusia untuk dapat bertahan hidup dan menyediakan pangannya seiring dengan berubahnya iklim dan budaya masyarakat. Dengan benih-benih warisan (heirloom seeds) yang kaya keragamannya kita memiliki “bahan baku” yang cukup untuk merangkai benih-benih unggul yang cocok dan dibutuhkan dari jaman ke jaman. Sebaliknya bila keanekaragaman benih warisan semakin punah, berarti kita hanya punyasemakin sedikit bahan baku untuk merangkai benih-benih unggul kini dan masa depan. Bila ini dibiarkan, kita terancam krisis pangan. Di sisi lain, bila kita mampu mempertahankan kekayaan benih lokal maka kita akan dapat menjadi negara dan bangsa yang berdaulat atas pangan, menjadi pemasok benih-benih unggul bagi kebutuhan pangan dunia.
Oleh karena itu, menyelamatkan benih-benih lokal atau benih-benih warisan (heirloom seeds) sangat penting dilakukan saat ini juga, menyelamatkan yang tersisa sebanyak mungkin, dan memeliharanya, menumbuhkannya sehingga tersedia untuk masa depan. Didorong oleh kesadaran ini kami mengajak sejumlah pegiat dan pemerhati benih lokal di berbagai wilayah Indonesia untuk berjejaring dan mengupayakan semaksimal mungkin penyelamatan benih-benih lokal di wilayah masing-masing. Selain mengajak senior-senior perbenihan, kami terutama mengajak berjejaring sesama petani dan pegiat muda.
BenihBeta merupakan salah satu Unit Usaha Sosial (Social Business) dari Koperasi KOBETA yang dibentuk agar masyarakat umum bisa mengakses benih-benih lokal. Semakin banyak masyarakat menanam benih-benih lokal adalah salah satu cara konservasi yang paling penting untuk keberlanjutan eksistensi benih lokal. Selain benih lokal, atau benih warisan, juga benih hasil persilangan alami dan dapat dibenihkan kembali. Fokus BenihBeta saat ini adalah aneka benih tanaman pangan terutama hortikultura.
Saat ini BenihBeta juga tengah mengembangkan mekanisme penanaman dan pembenihan aneka benih-benih lokal secara sistematis sebagai upaya untuk memastikan ketersediaannya. Keseluruhan proses yang dilaksanakan oleh BenihBeta diharapkan dapat menjadi mekanisme berkelanjutan dari konservasi benih-benih lokal dan memastikan masyarakat memiliki akses pada benih yang tidak mandul, dapat dibenihkan lagi secara mandiri oleh masyarakat sendiri.